Sabtu, 01 Mei 2010
Pesan lukmanul hakim kepada anak-anaknya
Suatu ketika, Lukmanul Hakim telah berpesan kepada anak-anaknya. Kata sahabat Nabi yang alim dan bijak berfalsafah itu..
1. Wahai anakku, ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam. Jika engkau ingin selamat, layarilah lautan itu dengan sampan yang bernama takwa, isinya ialah iman dan layarnya adalah tawakal kepada Allah.
2. Wahai anakku, orang yang merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadat serta taat kepada Allah, maka dia itu orang yang tawaddu, lebih dekat kepada Allah dan selalu berusaha menghindarkan maksiat.
3. Wahai anakku, seandainya ibu bapamu marah kepadamu karena kehilafan yang dilakukanmu, maka marahnya ibu-bapamu itu adalah bagaikan air untuk tanam-tanaman.
4. Wahai anakku, ketahuilah, memindahkan batu besar dari tempatnya itu lebih mudah daripada mengajar orang yang tidak mau diajar.
5. Wahai anakku, apabila engkau mempunyai dua pilihan, menziarahi orang mati atau hadir ke majlis perkahwinan, pilihlah untuk menziarahi orang mati karena ia akan mengingatkanmu kepada kampung akhirat sedangkan menghadiri pesta perkahwinan hanya mengingatkan dirimu kepada kesenangan duniawi semata-mata.
6. Wahai anakku, janganlah engkau menelan saja karena manisnya sesuatu makanan dan janganlah memuntahkan saja karena pahitnya sesuatu makanan itu, karena manis belum tentu menimbulkan kesegaran dan pahit belum tentu menimbulkan kesengsaraan.
7. Wahai anakku, bukanlah satu kebaikan namanya bila mana engkau selalu mencari illmu tetapi engkau tidak pernah mengamalkannya, karena ia tidak ubah seperti orang yang mencari kayu bakar, tetapi setelah banyak, dia tidak mampu memikulnya, padahal dia masih mau menambahkannya.
8. Wahai anakku, bila mana engkau mau mencari kawan sejati, maka ujilah terlebih dahulu dengan berpura-pura membuat dia marah. Bila mana dalam kemarahan itu dia masih berusaha menginsafkanmu, maka bolehlah engkau mengambil dia sebagai kawan. Jika tidak demikian, maka berhati-hatilah.
9. Wahai anakku, bila engkau berteman, tempatkanlah dirimu sebagai orang yang tidak mengharapkan sesuatu daripadanya. Biarkanlah dia yang mengharapkan sesuatu darimu.
10. Wahai anakku, bergaul rapatlah dengan orang yang alim lagi berilmu. Perhatikanlah kata-kata nasihatnya karena sesungguhnya sejuklah hati ini mendengarkan nasihatnya, hiduplah hati ini dengan cahaya hikmah dari mutiara kata-katanya, bagaikan tanah yang subur lalu disirami air hujan.
11. Wahai anakku, ambillah harta dunia sekadar keperluanmu saja, dan nafkahkanlah yang selebihnya untuk perbekalan akhiratmu. Jangan engkau tendang dunia ini ke keranjang sampah karena nanti engkau akan menjadi pengemis yang membebankan orang lain. Sebaliknya, janganlah engkau peluk dunia ini serta meneguk habis airnya karena sesungguhnya yang engkau makan dan gunakan itu adalah tanah belaka.
Label:
Berpegang pada prinsip hidup
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar